Mengapa manusia terlahir cacat

Kita sebagai manusia sering menyaksikan kelahiran-kelahiran anak. Bahkan jika kita sebagai orang tua tentulah pernah mengalami peristiwa yang sangat menggembirakan ketika ditengah-tengah keluarga terlahir seorang bayi mungil yang sehat dan lucu. Berbahagialah dan terberkahilah jika dalam suatu keluarga mendapatkan kelahiran bayi yang sehat dan sempurna.

Dalam kehidupan ini tidaklah jarang terjadi kelahiran bayi dalam kondisi yang kurang sempurna dan bahkan tidak jarang terjadi kelahiran bayi dalam kondisi yang sangat mengenaskan dengan keadaan fisik ataupun mental yang tidak sesuai dengan harapan. Sebagai seorang Ibu dan juga keluarga akan merasa sangat sedih sekali tat kala menerima kenyataan seperti itu. Dalam kondisi seperti itu akan muncul berbagai reaksi dari orang tua dan keluarga, ada yang pasrah dan berserah dengan kondisi yang ada, ada yang sedih dan sangat kecewa, ada yang bertanya mengapa sang pencipta tidak adil dan ada juga yang tetap mensyukuri kondisi yang ada.

Seperti apapun reaksi yang muncul dalam hati orang tua yang mendapati kelahiran anaknya kurang sempurna akan muncul pertanyaan paling mendalam yaitu; “ mengapa anakku terlahir cacat?”. Secara umum orang akan memberi jawaban bahwa itu sudah menjadi takdir dan kehendak sang pencipta. Mendengar jawaban seperti ini terkadang manusia juga masih bertanya mengapa harus anak saya yang mengalami cobaan seperti ini, dan mengapa terkadang cobaan itu tak mampu ditanggung oleh si anak bayi itu? Jawaban-jawaban yang mengarahkan kejadian itu adalah suatu takdir dan kehendak sang pencipta tentulah tidak memuaskan dan tidak logis. Mengapa dengan segala kemahakuasaanya menciptakan manusia dengan kondisi yang sangat mengenaskan dan mengapa degan mahawelas asihnya memberikan cobaan yang tak tertanggungkan. Karena keputusasaanya maka manusia cenderung pasrah ataupun mengutuk seumur hidupnya.

Jawaban yang memuaskan dan merupakan kebenaran dapat terjawab dalam ajaran Buddha. Menurut ajaran Buddha bahwa makhluk-makhluk yang sekarang menjadi manusia atau menjadi apapun telah menjalani kelahiran dan kematian tak terhitung kali. Makhluk-makhluk telah berputar-putar dalam arus kelahiran dan kematian di tigapuluh satu alam kehidupan. Dalam putaran kelahiran dan kematian makhluk-makhluk adalah pewaris perbuatanya sendiri dan terkondisi menjadi apapun karena kekuatan perbuatan/karmanya sendiri. Kondisi yang membahagiakan adalah buah dari perbuatan-perbuatan bajik, sedangkan semua kondisi-kondisi yang tidak membahagiakan adalah hasil dari perbuatan-perbuatan/karma buruk (tidak bajik).

Ketika makhluk lahir sebagai manusia dengan kondisi fisik dan mental yang sempurna itu merupakan buah dari tindakan-tindakan bajik kehidupan yang lalu. Demikian juga Ketika makhluk lahir kembali sebagai manusia dengan kondisi fisik dan mental tidak sempurna (cacat) itu merupakan buah dari tindakan-tindakan jahat pada kehidupan yang lalu. Setiap perbuatan yang telah dilakukan dengan NIAT maka akan menjadi timbunan karma yang pada suatu ketika pasti akan berbuah/berakibat.

Dalam ajaran Buddha dijelaskan bahwa ketika makhluk yang saat ini terlahir kembali sebagai manusia dengan kondisi fisik dan mental yang cacat disebabkan dalam kehidupan lalu telah melakukan tindakan buruk/jahat. Tindakan buruk/jahat yang membuahkan kelahiran sebagai manusia cacat adalah perbuatan yang sering membunuh makhluk lain dengan kebencian ataupun keserakahan, perbuatan yang sering menyiksa atau menganiaya makhluk lain dengan kekejaman. Jika makhluk-makhluk suka melakukan tindakan buruk seperti itu akan berakibat terlahir di alam neraka atau kalaupun terlahir lagi sebagai manusia akan berakibat memiliki tubuh fisik dan mental yang cacat. Demikianlah kebenaranya, tidak ada yang perlu disalahkan dan disesalkan karena semua telah sesuai dengan perbuatan masing-masing. Hukum sebab-akibat sangatlah sempurna tidak akan ada hal yang terjadi tanpa sebab dan kondisi.

Sharing pentingnya adalah siapapun yang saat ini telah terlahir dengan fisik dan mental yang sempurna maka syukurilah dan berusahalah untuk selalu menggunakan kelahiran istimewa saat ini untuk mengembangkan kebajikan demi kebahagiaan diri sendiri dan semua makhluk. Bertekadlah untuk tidak membunuh makhluk apapun dan jangan pernah menganiaya makhluk lain agar kehidupanya penuh dengan keberuntungan dan dalam kehidupan yang akan datang dapat menuju ke surga atau terlahir lagi sebagai manusia yang lebih sempurna. Selanjutnya siapapun yang saat ini terlahir sebagai manusia dengan kondisi fisik atau mental yang belum sempurna tetaplah bersyukur dan pahamilah bahwa itu semua memang buah yang harus dialami karena tindakan masa lalu yang tidak bajik, dan bertekadlah untuk menggunakan segala kekuatan yang ada untuk terus memperbaiki diri dengan banyak berbuat kebajikan dan kembangkanlah cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk.


Demikian artikel singkat ini, semoga menjadi tambahan perenungan.

Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa manusia terlahir miskin

Vihara aliran mahayana di daerah serpong tangerang