Pengertian dan Makna Sila
Melaksanakan sila hidup bahagia kelak kesurga.
Melanggar sila hidup sengsara kelak keneraka.
Dalam kamus bahasa Pali-Sansekerta-Indonesia kata Sila diartikan: “Sila diartikan sebagai aturan yang melatar belakangi perilaku seseorang, kelakuan atau perbuatan yang menurut ajaran agama, moral, tata krama”(Pandit Jinaratana Kaharuddin, 2007:415).
Melanggar sila hidup sengsara kelak keneraka.
Dalam kamus bahasa Pali-Sansekerta-Indonesia kata Sila diartikan: “Sila diartikan sebagai aturan yang melatar belakangi perilaku seseorang, kelakuan atau perbuatan yang menurut ajaran agama, moral, tata krama”(Pandit Jinaratana Kaharuddin, 2007:415).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sila
dijelaskan sebagai berikut: “Sila artinya adalah aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab;
dasar, adab, ahlat, moral”(Balai Pustaka, 2007:1064)
Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa
istilah sila berasal dari bahasa sansekerta, juga dalam bahasa pali. Hal ini
lebih lanjut dapat dilihat dalam Tripitaka, dalam Tripitaka dapat dijumpai
penggunaan kata sila oleh Sang Buddha saat mengajar para muridnya. Sesuai
dengan artinya bahwa sila adalah aturan yang melatar belakangi perilaku
seseorang dalam hal kebajikan.
Dalam ajaran Buddha pelaksanaan sila merupakan
praktek dalam kehidupan yang sangat diutamakan. Buddha mengajarkan tentang
pelaksanaan sila didasari pemahamanNya terhadap hukum universal sebab akibat,
kemudian karena Buddha mengasihi semua mahluk dan berusaha agar semua mahluk
bebas dari penderitaan maka Buddha mengajarkan tentang pelaksanaan sila yang
akan menghindarkan mahluk hidup dari penderitaan dan akan menghasilkan
kebahagiaan.
Pelaksanaan sila meliputi pengendalian pikiran,
ucapan, dan perbuatan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan makhluk
lain. Dalam kehidupannya setiap manusia akan selalu melakukan tindakan setiap
saat, dalam satu hari maka manusia mampu melakukan tak terhitung tindakan
melalui pikiran, ucapan, dan perbuatan. Ketika manusia melakukan tindakan
menggunakan badan jasmaninya dengan didasari oleh niat dalam pikiran , kemudian
perbuatannya itu membuat makhluk lain menderita maka tindakan itu merupakan
pelanggaran terhadap sila.
Demikian juga apabila manusia melakukan tindakan
menggunakan ucapannya dengan didasari niat dalam pikiran, kemudian ucapannya
itu membuat manusia lain menderita maka tindakan itu merupakan pelanggaran
sila.
Semoga bermanfaat
Terimakasih
Komentar